Semua logam alkali (golongan IA)
mulai dari Li, Na, K, Rb, sampai Cs (Fr radioaktif) dijumpai di alam selalu
sebagai garam sederhana seperti NaCl atau mineral komposit seperti krolit, Na3AlF6
. Hal ini membuktikan bahwa logam-logam alkali sangat reaktif, sehingga
akan lebih stabil kalau berada sebagai kation +1.
Karena kereaktifannya logam natrium misalnya harus disimpan dalam
paraffin. Penyimpanan ini dilakukan untuk menghilangkan atau paling tidak
mengurangi kontak logam natrium dengan udara. Bila dibiarkan dengan
udara natrium dapat bereaksi dengan uap air, oksigen atau CO2 yang
terdapat dalam udara dan reaksi dapat disertai dengan terjadinya nyala atau
ledakan. (hati-hati reaksi logam natrium dengan air
dapat menimbulkan ledakan bila reaksi berlangsung terlalu cepat). Meskipun disimpan dalam paraffin
logam natrium masih bereaksi secara perlahan dengan oksigen yang terlihat dari
terbentuknya lapisan putih yang menutupi logam natrium yang
seharusnya berwarna perak mengkilap. Warna logam natrium
yang baru saja dipotong dengan pisau
akan berubah dari mengkilap dan menjadi abu-abu dan selanjutnya akan membentuk
lapisan putih karena bereaksi dengan CO2 membentuk lapisan karbonat.
Lapisan karbonat ini akan melindungi logam natrium bagian dalam sehingga tidak
terjadi reaksi lebih lanjut dan dengan demikian logam
natrium aman disimpan dalam waktu yang relative lama.
Logam natrium dapat bereaksi secara langsung
dengan berbagai unsure seperti unsur halogen membentuk garam halida yang larut dalam air. Reaksi ini
menunjukkan bahwa natrium adalah reduktor yang kuat. Sifat yang sama juga akan
ditunjukkan bila logam natrium bereaksi dengan air. Reaksi akana terjadi secara
sepontan dan molekul air akan direduksi sehingga menghasilkan gas Hidrogen
disertai dengan pembentukkan basa. Terbentuknya gas hidrogen dapat diamati dari
terbentuknya gelembung gas atau asap putih yang keluar dari wadah tempat reaksi
karena reaksi ini disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan sebagian air
mengalami penguapan. Hasil samping dari reaksi logam natrium dengan air adalah natrium hidroksida.Terbentuknya
natrium hidroksida dapat dideteksi
dengan menggunakan indicator asam-basa yang umum. Misalnya phenolphthalein (pp) yang akan mengalami perubahan
dari tidak berwarna menjadi merah. Warna merah yang terbentuk akan menghilang
bila konsentrasi basa terlalu tinggi.
Sumber referensi :
Rahmah . 2012 . Penuntun Praktikum Kimia Anorganik.Palangka
Raya : Universitas Palangkaraya
Wah infonya lumayan bagus.., terima kasih atas sharing ilmunya.. Apa beda Natrium dengan Sodium... apa sodium cuma merk dagangnya...? terus bagaimana org2 itu bisa mengekstrak pupuk kimia hingga bisa menghasilkan bom untuk mendapatkan ikan di laut..? yaah.., ini sekedar pertanyaan... gak sempat dijawab ya gak apa2 koq.
BalasHapusSalam kenal yaa.
geh,, nama kerennya lah ibaratnya,,hehe
BalasHapuskalau masalah itu saya blum tau,,,
belum dapat pelajaran tentang itu saya.....
ea salam kenal juga....
:)